Selasa, 24 Mei 2011

IAEA "Masuk" ke Fukushima



 
Foto yang disiarkan Kementerian Pertahanan Jepang memperlihatkan mobil pemadam kebakaran Pasukan Bela Diri Jepang menyemprotkan berton-ton air ke arah reaktor nuklir Fukushima Daiichi Unit 3, Jumat (18/3). Tampak di bagian belakang adalah Unit 4. Upaya penyemprotan air itu dimaksudkan mencegah terlalu panasnya bahan bakar, yang menjadikan lepasnya radiasi pada tingkat yang membahayakan ke udara.

 
KOMPAS.com — Krisis pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Fukushima ternyata tak kunjung tuntas. Lantaran itulah Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mengirimkan pakarnya untuk melakukan penyelidikan. Menurut warta AP dan AFP pada Selasa (24/5/2011), temuan penyelidikan itu akan disampaikan kepada negara anggota IAEA pada pertemuan pengawas nuklir PBB bulan Juni.
Memang, kritik muncul terkait penanganan PLTN itu pascahantaman gempa bumi dan tsunami pada Jumat (11/3/2011). Banyak negara tetangga Jepang mulai khawatir ancaman radiasi meluas. Sampai sekarang proses evakuasi warga di radius sekitar 20 kilometer dari PLTN itu masih dalam pelaksanaan.
Sementara itu, Sekretaris Utama Kabinet Yukio Edano mengatakan, tim dari IAEA dipersilakan melakukan kerjanya di Fukushima. "Ini bentuk keterbukaan Pemerintah Jepang," kata Edano.
Tim yang dipimpin oleh Mike Weightman, inspektur instalasi nuklir asal Inggris, ini beranggotakan 20 pakar dari belasan negara yang nantinya juga dijadwalkan akan mengunjungi pembangkit bermasalah itu. Mereka juga akan bertemu dengan sekelompok pejabat sebagai bagian dari penyusunan laporan yang akan disampaikan kepada negara anggota IAEA. Tujuan penyelidikan ini adalah untuk mendapatkan bahan tentang upaya memperbaiki tingkat keamanan instalasi nuklir di seluruh dunia dan ajang untuk berbagi keahlian.
Perusahaan pengelola reaktor Fukushima, Tepco, telah mengumumkan sebagian besar bahan bakar yang disimpan di reaktor nuklir nomor dua dan tiga telah meleleh pada hari-hari pascabencana Maret lalu. Awal bulan ini, Tepco mengaku tak ada lelehan bahan bakar di reaktor nomor satu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar