Kompas.com - Kebanyakan orang mengidamkan tubuh tinggi sampai semampai.
Cara-cara dengan biaya mahal pun rela ditempuh untuk mewujudkannya. Padahal,
ada langkah lain yang lebih mudah, praktis, dengan biaya terjangkau.
Konsumsi kedelai salah satunya.
Cara-cara dengan biaya mahal pun rela ditempuh untuk mewujudkannya. Padahal,
ada langkah lain yang lebih mudah, praktis, dengan biaya terjangkau.
Konsumsi kedelai salah satunya.
Kedelai kaya akan protein nabati yang mengandung 22 asam amino untuk
mencegah berbagai penyakit, dan sedikit lemak. "Susu dari kedelai selain
menyehatkan juga berfungsi menambah berat badan," ujar dr.Samuel Oetoro, Sp.GK.
mencegah berbagai penyakit, dan sedikit lemak. "Susu dari kedelai selain
menyehatkan juga berfungsi menambah berat badan," ujar dr.Samuel Oetoro, Sp.GK.
Kedelai baik untuk membangun otot, juga menguatkan tulang karena mengandung
vitamin D serta kalsium. Susu kedelai juga mengandung isoflavon yang mirip hormon
estrogen dan bersifat antikanker payudara sekaligus mencegah diabetes dan
menguatkan matriks tulang. Protein kedelai mampu merangsang kelenjar pituitari
untuk sekresi HGH (human growth hormone).
Banyak orang menganggap, pertumbuhan tinggi badan berhenti pada usia 17-18 bulan. "Sebenarnya bukan berhenti, tetapi kelenjar pituitari mengurangi sekresi HGH sampai 50 persen. Jadi, meski tak sepesat waktu di bawah usia 17 tahun, dengan usaha yang baik tubuh masih dapat tumbuh tinggi," paparnya.
Selain konsumsi olahan kedelai, untuk memperoleh hasil maksimal, harus didukung olahraga teratur. Minum susu kedelai dua gelas sehari, lanjutnya, dapat mencukupi kebutuhan tubuh akan protein.
Dr.Samuel mengingatkan bahwa susu kedelai hanya dapat bertahan lama bila disimpan dalam lemari pendingin. Kedelai juga mengandung sedikit methione, asam amino yang dapat menyebabkan hilangnya kalsium dalam tubuh. Karena itu, tak perlu berlebihan mengonsumsinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar