Minggu, 29 Mei 2011

Olahraga, Banyak Keringat Lebih Baik?



Kompas.com - Rasanya kurang afdol jika tubuh tidak banjir keringat saat berolahraga. Tetapi jumlah keringat sebenarnya bukan parameter yang tepat untuk mengetahui banyak sedikitnya kalori yang dibakar.
Berlatih di atas treadmill selama 30 menit sudah jelas akan membuat tubuh basah oleh keringat. Tetapi apakah yoga yang dilakukan selama 75 menit dan hampir tanpa keringat tersebut lebih tidak bermakna? Belum tentu. Saat melakukan aktivitas fisik, keringat dibutuhkan untuk mendinginkan suhu tubuh agar tidak terlalu panas.
Ada banyak faktor yang memengaruhi banyak sedikitnya jumlah keringat yang dikeluarkan. Temperatur adalah faktor utama. Hanya dengan duduk diam di bawah sinar matahari kita pasti berpeluh, tetapi bukan berarti ada kalori yang dibakar. Keringat yang keluar adalah pertanda Anda kepanasan.
Sebaliknya ketika berlatih gaya punggung di kolam renang selama 30 menit, Anda tidak mengeluarkan keringat. Demikian pula halnya ketika Anda berlari di daerah pegunungan, keringat yang dikeluarkan pun sedikit, padahal jumlah kalori yang dibakar cukup banyak.
Kosmetik yang dipakai juga memengaruhi keringat yang dikeluarkan. Bila Anda memakai kosmetik saat berolahraga, jumlah keringat yang mengalir akan lebih sedikit dibanding jika wajah Anda polos tanpa make up.
Untuk latihan kardio yang diukur adalah detak jantung, bukan keringat yang keluar. Jika tujuannya membakar lemak, latihan kardio diupayakan 60-80 persen dari detak jantung maksimal. Bila Anda berusia 20 tahun maka denyut jantungnya antara 120-160 detak per menit.
Pada intinya adalah Anda tidak membutuhkan banyak keringat untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Lakukan berbagai variasi latihan, baik itu kardio atau olahraga yang meningkatkan kelenturan, keseimbangan dan rileksasi seperti yoga atau tai chi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar