Sabtu, 28 Mei 2011

kenapa stres bikin anda gemuk?



KOMPAS.com — Banyak yang mengeluhkan ketika stres melanda, seseorang akan dengan mudahnya mengalami kenaikan berat badan. Mengapa hal itu bisa terjadi? 

Ketika tubuh Anda dalam keadaan stres, maka sangatlah sulit melakukan kebiasaan makan yang sehat. Entah karena Anda tidak sempat menyiapkan makanan yang sehat, tak punya waktu, atau sulit memenuhi kebutuhan emosional sehingga sering kali tubuh Anda pun melar.

Akan tetapi, ketahuilah bahwa hormon ternyata ikut berperan dalam menaikkan berat badan saat Anda dalam kondisi stres. Kortisol merupakan hormon yang cukup berperan penting bagi tubuh. Umumnya, kortisol dikeluarkan oleh kelenjar adrenal dalam sebuah pola yang disebut variasi diurnal. Kadar kortisol dalam aliran darah sangat bervariasi tergantung pada waktu (normalnya, kortisol berada pada tingkat yang paling tinggi pada pagi hari dan paling rendah sekitar tengah malam).

Kortisol sangat penting untuk mempertahankan tekanan darah dan juga dalam menghasilkam energi untuk tubuh. Selain itu, kortisol juga menstimulasi metabolisme lemak dan karbohidrat untuk cepat menghasilkan energi dan merangsang pelepasan insulin serta mempertahankan kadar gula darah. Hasil akhir dari rangkaian aktivitas ini adalah peningkatan nafsu makan.

Kortisol diberi nama sebagai "hormon stres" karena pengeluaran kortisol yang berlebihan bisa terjadi akibat adanya stres baik fisik maupun psikis sehingga terjadilah gangguan pada pengeluaran kortisol dan bisa memicu peningkatan berat badan. 

Tidak hanya itu, kortisol pun memengaruhi area mana yang akan bertambah. Beberapa studi menunjukkan bahwa peningkatan kortisol akibat stres meningkatkan penimbunan lemak di area abdomen dibandingkan dengan pinggul Anda. Penimbunan lemak ini disebut sebagai toxic fat karena penambahan lemak pada area abdomen sering kali dikaitkan dengan peningkatan risiko sakit jantung, termasuk serangan jantung dan stroke.

Namun yang tidak boleh dilupakan, faktor metabolisme tubuh, asupan makanan, banyaknya olahrga, tipe makanan yang dikonsumsi, serta waktu pengonsumsian makanan juga berpengaruh dalam metabolisme tubuh dalam meningkatkan maupun menurunkan berat badan. 

Tidak semua orang dalam kondisi stres akan menghasilkan kortisol yang tinggi dan peningkatan berat badan juga tidak bisa diprediksi. Peningkatan kortisol antarindividu sangatlah bervariasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar