Kamis, 30 Juni 2011

Dongkrak "Mood" Anak Lewat Makanan


Kompas.com — Makanan dan mood dapat saling memengaruhi. Kalau makanan yang disantap anak tidak sehat, mood-nya bisa jadi kacau. Seharian mereka bisa uring-uringan. Bukan hanya di sekolah, tetapi juga di rumah.
Belajar hampir delapan jam setiap harinya di sekolah dapat membuat anak kelelahan. Jika tidak disuplai dengan asupan yang baik, bukan tidak mungkin mood dan konsentrasinya buyar saat belajar di sekolah.
Untuk itu, makanan yang diberikan bagi anak haruslah bernilai gizi sehat dan seimbang. Sebabnya, tak lain karena sumber makanan bergizi ini akan mempertahankan kadar gula darah. Dengan begitu anak dapat berpikir dengan baik.
"Saat anak merasa lebih baik, mood atau suasana hatinya pun akan lebih baik," kata Bethany Thayer, dietisi dan juru bicara untuk American Dietetic Association.
Sebaliknya, ketika kadar gula darah tidak stabil, anak akan merasa lelah ataupun rewel. Bahkan dirinya pun tidak mampu fokus berkonsentrasi. Supaya mood dan konsentrasi anak tetap terjaga selama sekolah, orangtua perlu mengingatkan pentingnya asupan makanan berikut ini.
Sarapan
Sebelum berangkat sekolah, setiap anak haruslah makan pagi. Sarapan penting dalam menyiapkan otak untuk siap menghadapi hari tersebut. "Makan pisang, sereal, dengan susu, dan roti dengan isi selai kacang bisa dijadikan pilihan," kataTeresa Beach, dietisi dari Sanford Medical Center, Sioux Falls, Dakota Selatan, AS, seperti dikutip WebMD.
Bawakan bekal
Usahakan agar anak selalu dibawakan bekal ke sekolah. Bekal ini sebaiknya terdiri atas air putih, susu (ataupun jus buah segar), buah, kudapan ringan (seperti biskuit
gandum), dan makan siang. Bekal makanan selain dapat menjaga kadar glukosa dalam darah, juga akan membuat anak dapat berpikir dengan baik hingga siang hari. Ini artinya, konsentrasi tetap terjaga hingga usai sekolah.
Anjurkan makan sehat
Kalaupun orangtua tidak sempat membawakan bekal bagi anak, selalu ingatkan anak untuk memilih makanan yang sehat di kantin. Minta anak untuk tidak mengonsumsi minuman bersoda dan menyantap junk food. Sebabnya, makanan dan minuman tersebut memang terasa enak dan segar di awal, tetapi tak berapa lama kemudian, mereka bisa lemas. Akibatnya, anak tidak bisa belajar dengan baik, malah mengantuk di kelas.
Selalu bawa air putih
Minum air putih sering dianggap remeh. Padahal, kekurangan cairan sedikit saja bisa membuat mereka dehidrasi. Selain itu, anak juga bisa lekas marah hanya gara-gara kurang minum air putih. Karena itu, minta anak minum air putih secara rutin, setiap 30-60 menit. Agar mereka tidak lesu atau bahkan marah-marah.
Santap buah dan sayur kaya warna
Buah dan sayur aneka warna kaya akan vitamin dan mineral, vitamin B misalnya. Vitamin B ini disebut-sebut dapat memangkas risiko depresi.
Aktivitas pengusir kebosanan
Ada kalanya, ketika bosan atau stres, cara mudah untuk melarikan diri adalah dengan menyantap makanan atau ngemil. Hanya saja, cara ini tidak sepenuhnya tepat. Bisa jadi, camilan yang disantap tidak sepenuhnya dibutuhkan oleh tubuh. Kalaupun memang anak sedang ingin menyantap camilan tertentu, berikan sedikit saja. Setelah itu minta mereka mencari kegiatan lain yang dapat mengusir kebosanan. Membaca buku, menggambar, mendengarkan musik, atau bermain dengan teman bisa membantu menghilangkan rasa bosan yang dialami anak.
Olahraga
Biasanya anak-anak tak pernah bisa diam. Mereka bisa bergerak ke sana kemari tanpa rasa lelah. Memiliki banyak aktivitas fisik ini sangat baik. Akan lebih baik apabila aktivitas fisik dilakukan rutin lewat olahraga.
Olahraga ini, seperti disebutkan Centers of Disease Control and Prevention, memberi manfaat bagi seluruh tubuh anak, termasuk otaknya. Olahraga dapat mendongkrak suasana hati anak, membuat tidur mereka lebih nyenyak, serta mengurangi depresi ringan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar