Kompas/Eddy Hasby Sebelum bekerja warga di kaki
Gunung Dempo, Pagar Alam, Sumatera Selatan, Rabu
(17/2), mengantarkan anaknya ke sekolah melintas di
perkebunan teh milik PTPN VII yang memiiki pemandangan indah.
EMPATLAWANG, KOMPAS.com - Ribuan ekor ikan mati di alur sungai di Kecamatan Pendopo-Lintang, Kabupaten Empatlawang, Sumatera Selatan, akibat terkena lahar dingin yang mengandung zat belerang berasal dari kawah Gunung Api Dempo, Kota Pagaralam, Sabtu (6/11/2010).
Pantauan di lokasi kejadian, Sabtu, lahar dingin bercampur belerang tersebut tumpah dari kawah Gunung Api Dempo dan langsung mengalir ke alur sungai di Kecamatan Pendopo-Lintang, Empatlawang, sehingga membuat ribuan ikan mati.
Kondisi ini dimanfaatkan warga sekitar untuk mencari ikan jenis cengkak, krali dan semah yang mereka dapat saat dalam kondisi lemas mengapung di permukaan air sungai.
"Memang sungai di daerah Pendopo-Lintang, merupakan jalur tumpahan lahar dari Gunung Api Dempo, sehingga hampir setip tahun mengalami seperti ini. Bahkan tahun 2008 juga pernah terjadi semburan asap yang disertai lahar dingin, akibatnya air sungai menjadi keruh dan ikan juga banyak mati keracunan," kata Nasir warga setempat.
Dia mengatakan, memang dari satu sisa bahaya jika Gunung Dempo meletuas dampak terparah justru akan dialami warga Kecamatan Jarai, Lahat dan Pendopo-Lintang, Empatlawang, karena dua wilayah ini merupakan jalur aliran pembuangan luapan kawah gunung.
"Kami sudah tidak kaget lagi dengan kejadian ini, bahkan justru membawa berkah, karena bisa panen ikan langka jenis Semah dengan berat antara 1 kilogram hingga 10 kg," ungkap dia.
Senada dengan Nasir dikatakan Manto, warga lainnya tahun 2008 lalu saat kejadian yang sama ada warga mendapatkan ikan semah ukuranya seberat 100 kg dan kalau dijual untuk ukuran 1 kg saja biasa mencapai Rp 100 ribu/ekor.
"Kalau kondisi Dempo sudah sering memuntahkan lahar dingin dan hembusan abu mengandung zat belerang. Namun kondisinya tidak terlalu parah sehingga tidak menimbulkan korban, hanya tanaman sayuran dan ikan saja yang banyak mati," ungkapnya.
Ketua Pos Pemantau, Gunung Api Dempo, Slamet, mengatakan dari rekaman seismograf yang dikirim dari seismometer di puncak gunung api tidak ada gejala peningkatan, hanya terjadi puluhan kali gempa tektonik jauh, sementara untuk vulkanik hanya beberapa kali saja.
"Kita belum mendapat informasi kalau ada sungai tercemar sehingga ribuan ekor ikan mati keracunan akibat lahar dingin mengandung belerang berasal dari Gunung Api Dempo. Kalaupun ada kejadian, wajar saat ini musim hujan apalagi kalau di puncak Dempo hampir setip hari air di dalam kawah bertambah dan meluap, akan tetapi bukan akibat letusan," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar