Lebih baik tidak melewatkan jam-jam makan yang lazim ketimbang makan camilan di jam-jam yang tidak menentu.
KOMPAS.com - Sedang berusaha menurunkan berat badan? Jangan terlalu banyak mendengar nasihat banyak orang. Nyatanya, tak semua diet yang berhasil dilakukan oleh orang lain bisa berhasil pada orang lain pula. Dalam bukunya, "Feed Your Family Right!: How to Make Smart Food and Fitness Choices for a Healthy Lifestyle," Elisa Zied, mengatakan, banyak wanita yang tanpa sadar mensabotase dietnya sendiri. Berikut adalah beberapa strategi pengurangan berat tubuh yang bisa menjadi bumerang buat pelakunya.
Hanya memakan makanan khusus diet
Kebanyakan wanita yang sedang berdiet memilih untuk memakan makanan yang khusus diet. Bahkan, meski kalori yang terkandungnya sama dengan makanan biasa. Dalam suatu studi yang dilangsungkan Universitas Cornell dilaporkan, bahwa ketika disuguhkan cokelat berlabel "biasa" dan "rendah lemak", sebanyak 28 persen responden memilih cokelat yang berlabel "rendah lemak". Alasannya, karena para responden berasumsi bahwa rendah lemak berarti rendah kalori.
Saran: Baca label produk. Ketimbang memilih produk-produk berlabel "rendah lemak", lebih baik membaca dan meneliti label di balik kemasan. Carilah angka nilai kalori dalam ukuran per saji dan ukuran sajinya. Zied mengatakan, Anda masih bisa menurunkan berat badan dan menikmati makanan yang serupa yang tak berlabel "rendah lemak" asalkan Anda memerhatikan jumlah yang Anda asup.
Melewatkan jam makan dan perbanyak camilan
Ternyata, dalam waktu tiga jam usai mengkonsumsi makanan di waktu-waktu sesuai jam makan (sarapan, makan siang, dan makan malam) bisa membakar lebih banyak kalori ketimbang hanya mengemil di jam-jam yang tidak menentu dan melewatkan jam makan besar.
Saran: Tetapkan jadwal. Mulailah dengan jurnal asupan makanan untuk mengetahui seberapa banyak makanan yang harus Anda asup dalam sehari, dan berpegang teguhlah pada jadwal tersebut. Setiap orang itu berbeda. "Bukanlah hal yang baik untuk merasa kelaparan, tapi bukan hal yang buruk untuk merasa sedikit lapar".
Kurangi kalori selama seminggu, untuk sebuah acara besar di akhir minggu
Melakukan hal ini hanya akan memperlambat metabolisme tubuh, yang hasilnya akan berdampak pada menurunnya kemampuan untuk mengurangi berat tubuh, ujar George L. Blackburn, M.D., Ph.D, penulis "Break Through Your Set Point: How to Finally Lose the Weight You Want and Keep It Off". Saat Anda melakukan hal ini secara berulang, tubuh akan memasuki mode konservasi, membuat tubuh untuk sulit menurunkan berat badan terlalu cepat.
Saran: Perencanaan. Pengurangan berat tubuh secara perlahan tapi stabil, memastikan Anda kehilangan bobot lemak, bukan bobot otot. Jadi, targetkan untuk menurunkan sekitar satu pon per minggunya. Caranya, kurangi sekitar 250 kalori dari makanan asupan sehari-hari Anda dan bakar 250 kalori ekstra melalui olahraga setiap harinya.
Diet jangka pendek
Hanya sekitar 20 persen orang yang sedang berdiet berhasil mempertahankan bobotnya tersebut lebih dari 1 tahun. Pasalnya, setelah mencapai gol, atau angka yang ditargetkan, kita kembali lagi ke pola makan yang biasa.
Saran: Lakukan perubahan gaya hidup. Ciptakan kebiasaan dalam jangka panjang dengan membuat perubahan-perubahan kecil yang bisa Anda jaga. Cari tahu area masalah dalam diet Anda satu demi satu. Jika Anda memiliki kebiasaan untuk mengemil kue setiap malam, buat gol dengan hanya memakan dua saja, tidak 6 keping, lalu kurangi satu keping per harinya. Ketika Anda berhasil melakukan hal ini, majulah ke gol Anda berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar