Minggu, 26 Juni 2011

"Hawa Panas" di Perbatasan Suriah-Turki



Sementara, di ibu kota Suriah, Damaskus, para pendukung Presiden Bashar al-Assad juga unjuk kekuatan, 25 Maret 2011.
KOMPAS.com - Andai tak bersikap bijak, tak lama lagi Suriah dan Turki berpotensi berseteru. CatatanAP dan AFP pada Minggu (26/6/2011) menunjukkan, tentara Suriah sudah mencapai Desa Najia untuk mencari apa yang mereka sebut sebagai kelompok bersenjata antipemerintah. Problem bisa muncul karena Najia letaknya di perbatasan dengan Turki. Artinya, "hawa panas" sudah mencapai perbatasan itu.
Tak hanya itu, pasukan Suriah juga mendekati perbatasan dengan Lebanon. Tugas mereka tetap sama, mencari kelompok pemberontak.
Najia dekat dengan Kota Jisr al-Shughour yang dikuasai pasukan pemerintah. Pasukan itu mengklaim sekitar 120 tentara tewas ditembak oleh kelompok bersenjata.
Sementara itu, pemerintah Suriah mengatakan pasukan tentara telah memeriksa perbatasan desa tanpa tembakan senjata. Tetapi, sebuah laporan menyebutkan, ratusan orang Suriah mengalami luka yang sebagian karena tembakan, telah melarikan diri ke Lebanon. Diperkirakan sekitar 12.000 orang Suriah telah mengungsi ke Turki.
Setidaknya empat orang warga sipil dilaporkan tewas oleh pasukan keamanan dalam serangan yang dilakukan dari rumah ke rumah. Serangan juga terjadi ketika upacara pemakaman tiga orang yang meninggal dalam demonstrasi Jumat lalu.
Protes terhadap rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad terjadi sejak lebih dari satu bulan lalu. Aktivis mengatakan lebih dari 1.300 orang demonstran tewas oleh pasukan keamanan dan pendukung pemerintah. Pemerintah Damaskus menyebutkan mereka menangkap kelompok bersenjata.
Penduduk di kota Barzeh yang berbatasan dengan Damaskus mengatakan sejumlah orang ditahan dalam unjuk rasa Jumat lalu. Sementara, seorang pemrotes yang tewas digunakan sebagai alat propaganda pasukan keamanan. Mereka meletakkan senjata ke tangannya dan merekamnya solah-olah pasukan keamanan telah menangkap anggota kelompok bersenjata.
Presiden Assad selama ini menuduh orang-orang bersenjata yang menyebabkan kekerasan di Suriah. Sejumlah aktivis dan intelektual yang tidak sepakat dengan pemerintah akan membicarakan langkah-langkah untuk mengatasi krisis pada Senin besok, pertemuan ini merupakan yang pertama kali sejak krisis politik dan kekerasan terjadi Maret lalu
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar