JAKARTA, KOMPAS.com — Tak banyak orang yang suka menyeruput susu berbahan baku kedelai. Alasannya bisa beragam, antara lain bau langu serta rasa yang tidak gurih, apalagi susu kedelai tidak memiliki kalsium sebanyak susu sapi.
Namun tunggu dulu! Susu kedelai juga memiliki berbagai kelebihan dibandingkan susu sapi. Salah satunya, kedelai memiliki senyawa mirip estrogen bernama fitoestrogen.
"Minum susu kedelai satu kali sehari sama dengan terapi hormon estrogen secara alami," kata Phaidon Toruan, dokter dari Anti Aging & Executive Fitness Consultant.
Mengonsumsi susu kedelai secara rutin bisa menghambat gejala pengeroposan tulang atau osteoporosis. Pun begitu dengan keluhan pegal-pegal pada wanita menjelang menopause dan pasca-menopause.
Bahkan, susu kedelai juga bisa mencegah rematik. Maklum, susu kedelai mengadung vitamin Bl, B2, dan niasin dalam jumlah setara dengan susu sapi. Kedelai juga mengandung vitamin E dan K yang berguna sebagai sumber anti-aging atau penghambat penuaan.
Jadi, "Mengonsumsi susu kedelai sedini mungkin, lebih baik," ujar dia.
(Sanny Cicilia Simbolon/Kontan)
Namun tunggu dulu! Susu kedelai juga memiliki berbagai kelebihan dibandingkan susu sapi. Salah satunya, kedelai memiliki senyawa mirip estrogen bernama fitoestrogen.
"Minum susu kedelai satu kali sehari sama dengan terapi hormon estrogen secara alami," kata Phaidon Toruan, dokter dari Anti Aging & Executive Fitness Consultant.
Mengonsumsi susu kedelai secara rutin bisa menghambat gejala pengeroposan tulang atau osteoporosis. Pun begitu dengan keluhan pegal-pegal pada wanita menjelang menopause dan pasca-menopause.
Bahkan, susu kedelai juga bisa mencegah rematik. Maklum, susu kedelai mengadung vitamin Bl, B2, dan niasin dalam jumlah setara dengan susu sapi. Kedelai juga mengandung vitamin E dan K yang berguna sebagai sumber anti-aging atau penghambat penuaan.
Jadi, "Mengonsumsi susu kedelai sedini mungkin, lebih baik," ujar dia.
(Sanny Cicilia Simbolon/Kontan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar