Sabtu, 21 Mei 2011

Hobi Berenang, Waspadai Infeksi Telinga Luar


Kompas.com - Mengisi liburan pada cuaca panas memang paling asyik dihabiskan di air. Sekedar bermain air, berenang, atau berendam, sudah bisa membuat hati gembira. Namun para penggemar wisata air ini mesti mewaspadai infeksi telinga luar atau otitis eksterna akut. Penyakit ini juga lazim disebut swimmer's ear.
Sesuai dengan namanya, swimmer's ear memang paling banyak diderita oleh orang yang banyak beraktivitas di air, seperti perenang. Infeksi ini terjadi karena adanya air yang terperangkap pada liang telinga yang bercampur dengan wax, sehingga liang telinga menjadi basah dan lembab. Kondisi ini memperbesar peluang pertumbuhan bakteri.
Menurut data terbaru Center for Disease Control (CDC) Amerika, dari 1.000 orang, 8,1 orang berobat ke dokter karena swimmer's ear. Setiap tahunnya infeksi ini menghabiskan dana hingga 500 juta dollar Amerika.
Anak-anak usia 5-9 tahun merupakan kelompok yang paling rentan menderita swimmer's ear. Di urutan kedua adalah kelompok remaja usia 10-14 tahun. Pada orang dewasa penyakit ini agak jarang karena kekebalan tubuhnya lebih baik. Antara tahun 2003-2007, 53 persen pasien yang berobat karena infeksi ini paling tua berusia 20 tahun.
Swimmer's ear paling sering terjadi pada orang yang berenang di suhu hangat dan lingkungan yang lembab. Menurut para ahli, makin banyak waktu yang dihabiskan di air dan menyelam atau memasukkan kepala ke air, makin besar peluangnya menderita infeksi telinga luar.
Gejala awal swimmer's ear antara lain telinga terasa penuh dan gatal. Bagian dalam telinga juga terasa bengkak dan terasa nyeri terutama ketika kepala digerakkan. Pada tahap lanjut akan muncul bau busuk dan keluar cairan kekuningan dari telinga.
Segera periksakan diri ke dokter jika mulai mengalami gejala-gejala infeksi telinga. Dokter akan memberikan obat-obatan penghilang nyeri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar