KOMPAS.com - Perusahaan restoran cepat saji terbesar di dunia McDonald's Corp. menolak permintaan untuk melakukan riset mengenai dampak produk mereka terhadap epidemi obesitas yang dialami anak-anak di Amerika Serikat. Para pemegang saham perusahaan waralaba itu juga bersikukuh, mereka akan tetap menggunakan sosok badut Ronald McDonald sebagai ikon dalam menawarkan produk makanan kepada anak-anak.
"Ini adalah soal pilihan dan kami mempercayainya dalam suatu proses yang demokratis. Ronald McDonald adalah duta untuk McDonald's, dan dia adalah duta untuk kebaikan. Ronald McDonald tidak akan ke mana-mana," ungkap Chief Executive McDonald's Corp. Jim Skinner dalam rapat pemegang saham, yang disambut tepuk tangan meriah oleh peserta rapat.
Ini merupakan penegasan sikap perusahaan restoran tersebut dalam menolak sebuah rancangan proposal yang mengharuskan mereka membuat laporan mengenai peran dan dampak produk mereka terhadap epidemi obesitas yang terus meningkat di kalangan anak-anak.
Mereka mengklaim bahwa memilih makanan adalah hak setiap konsumen. Masyarakat berhak memilih menu sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. "Ini adalah soal hak personal dan individu untuk memilih," ujar Skinner.
Di antara mereka yang hadir dalam rapat, ada yang menentang kebijakan McDonald's. Salah satunya adalah Dr. Donald Zeigler, direktur pencegahan dan gaya hidup sehat pada American Medical Association. Zeigler mendesak agar gerai restoran burger McDonald's menghentikan penggunaan badut Ronald sebagai alat pemasaran kepada anak-anak.
Zeigler adalah salah satu dari 550 tenaga medis profesional yang ikut menandatangani surat terbuka kepada McDonald's. Surat tersebut intinya meminta perusahaan itu menghentikan upaya yang dinilai dapat akan membuat generasi berikutnya menjadi sakit.
Pada Selasa lalu, sebuah kelompok pengamat juga beriklan di suratkabar untuk meminta McDonald's menghentikan promosinya kepada anak-anak menggunakan badut, pemberian mainan dan berbagai strategi marketing lainnya.
Di Amerika berdasarkan data U.S. Centers for Disease Control and Prevention, sekitar 17 persen anak-anak dan remaja mengalami obesitas. Padahal, berat badan berlebih (overweight) di masa anak-anak dapat meningkatkan risiko mengidap diabetes tipe , kolesterol tinggi, hipertensi dan penyakit lainnya.
"Ini adalah soal pilihan dan kami mempercayainya dalam suatu proses yang demokratis. Ronald McDonald adalah duta untuk McDonald's, dan dia adalah duta untuk kebaikan. Ronald McDonald tidak akan ke mana-mana," ungkap Chief Executive McDonald's Corp. Jim Skinner dalam rapat pemegang saham, yang disambut tepuk tangan meriah oleh peserta rapat.
Ini merupakan penegasan sikap perusahaan restoran tersebut dalam menolak sebuah rancangan proposal yang mengharuskan mereka membuat laporan mengenai peran dan dampak produk mereka terhadap epidemi obesitas yang terus meningkat di kalangan anak-anak.
Mereka mengklaim bahwa memilih makanan adalah hak setiap konsumen. Masyarakat berhak memilih menu sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. "Ini adalah soal hak personal dan individu untuk memilih," ujar Skinner.
Di antara mereka yang hadir dalam rapat, ada yang menentang kebijakan McDonald's. Salah satunya adalah Dr. Donald Zeigler, direktur pencegahan dan gaya hidup sehat pada American Medical Association. Zeigler mendesak agar gerai restoran burger McDonald's menghentikan penggunaan badut Ronald sebagai alat pemasaran kepada anak-anak.
Zeigler adalah salah satu dari 550 tenaga medis profesional yang ikut menandatangani surat terbuka kepada McDonald's. Surat tersebut intinya meminta perusahaan itu menghentikan upaya yang dinilai dapat akan membuat generasi berikutnya menjadi sakit.
Pada Selasa lalu, sebuah kelompok pengamat juga beriklan di suratkabar untuk meminta McDonald's menghentikan promosinya kepada anak-anak menggunakan badut, pemberian mainan dan berbagai strategi marketing lainnya.
Di Amerika berdasarkan data U.S. Centers for Disease Control and Prevention, sekitar 17 persen anak-anak dan remaja mengalami obesitas. Padahal, berat badan berlebih (overweight) di masa anak-anak dapat meningkatkan risiko mengidap diabetes tipe , kolesterol tinggi, hipertensi dan penyakit lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar