JAKARTA, KOMPAS.com — Hepatitis C adalah suatu penyakit infeksi pada hati yang disebabkan oleh virus hepatitis C. Apabila tidak segera ditangani akan berkembang menjadi sirosis dan kanker hati.
Diagnosis hepatitis C harus segera dilakukan terutama bagi mereka yang termasuk kelompok risiko tinggi atau pernah terpapar darah yang diduga kontaminasi hepatitis C (HCV).
"Pemeriksaan darah awal dengan skrining anti-HCV dan pemeriksaan lanjutan apabila anti-HCV positif dengan HCV RNA kuantitatif dan genotipe HCV," ujar Dr Unggul Budihusodo, SpPD-KGEH, Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia, Jumat, (24/6/2011), di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta.
Menurut Unggul, kriteria diagnostik infeksi HVC ada dua, yakni pada hepatitis C akut dan hepatitis C kronik. Namun, yang menjadi masalah saat ini ada pada hepatitis C kronik karena harus dilakukan pemeriksaan HCV RNA (biaya mahal).
"Dan kalau sudah ketemu belum tentu pasiennya mampu beli obat," cetusnya.
Unggul menuturkan, dari hasil survei yang telah dilakukannya diketahui bahwa hanya 20 persen orang terdiagnosis yang mampu membeli obat. Adapun 80 persen tidak berobat karena tidak mampu.
"Kenapa harus segera memberi obat? Karena apabila sudah terjadi sirosis lanjut, satu-satunya pengobatan hanya transplantasi," kata Unggul.
Sementara Prof Dr Ali Sulaiman, PhD, SpPD-KGEH, Divisi Hepatologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mengatakan, untuk terapi transplantasi hati paling murah saat ini ada di China (Rp 700 juta).
"Sedangkan di Singapura harus siap Rp 3 miliar," ungkapnya.
Karena itu, sebelum sampai pada tahap yang lebih parah, Ali mengungkapkan perlu kiranya masyarakat mengenali tanda dan gejala dari penyakit ini. Walaupun infeksi hepatitis C ini juga sering disebut sebagai infeksi terselubung karena infeksi dini seringkali tidak bergejala sehingga sering terlewatkan.
Kalaupun ada, gejala umumnya hanya ringan dan mirip dengan flu, seperti agak lemas, mual, nyeri otot dan persendiaan, rasa tidak enak di daerah dekat hati
.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar