Jumat, 03 Juni 2011

Jerman butuh darah





KOMPAS.com 
— Wabah infeksi bakteri E.coli makin meluas. Dalam hitung-hitungan pihak Jerman, jumlah warga yang terinfeksi bakteri mematikan itu sudah di atas 1.730 orang.
Sudah begitu, jumlah korban meninggal pun ikut menanjak. Sebagaimana warta koran Die WeltAP,dan AFP pada Jumat (3/6/2011), di Jerman sudah meninggal 17 orang. Lalu, satu orang korban tewas tercatat di Swedia.
Ilmuwan Jerman mengatakan, mereka telah mengetahui gen E.coli dengan bantuan laboratorium China, yaitu jenis baru yang beracun untuk manusia. Warga Jerman masih diminta untuk tidak memakan sayur mentah. Sementara, dalam tubuh sekitar 500 orang yang terinfeksi di Jerman ditemukan haemolytic-uraemic syndrome (HUS) yang merusak hati, sistem syaraf, dan dapat berakibat fatal.
Sebagian besar kasus terjadi di Jerman utara, termasuk Hamburg. Pada kasus-kasus yang parah, para dokter harus melakukan transfusi darah.
Berkenaan dengan hal itu, pemimpin layanan sumbangan darah Hamburg, Lutz Schmidt, mengatakan, "Kami memerlukan darah, di samping plasma. Cadangan kami perlu diperbarui."
Dia mengatakan, di Hamburg banyak pendonor memberikan darah karena permintaan Klinik Universitas Eppendorf.
E.coli biasanya terdapat di dalam perut sapi dan domba. Jenis bakteri baru ini diyakini menyebar dari timun atau tomat. Bakteri ini menempel di dinding usus dan mengeluarkan racun.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar