JAKARTA, KOMPAS.com — Dengan dalih tidak ingin kalori yang masuk akan disimpan menjadi lemak, banyak orang melewatkan makan malam untuk pelangsingan. Padahal, makan malam tidak akan menimbulkan masalah bila kita melakukan pengaturan kalori secara tepat.
Bila kita tidur dengan keadaan perut kosong, penyerapan makanan di pagi hari akan lebih tinggi sehingga kalori yang masuk akan langsung disimpan. "Jadi, hasilnya sama saja, tidak makan malam pun tidak bikin kurus," kata dr Inge Permadhi, SpGK dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Indonesia di Jakarta, Selasa (10/5/2011).
Ia mengatakan, saat malam hari metabolisme tubuh memang menurun, tetapi tubuh tetap membutuhkan energi untuk aktivitas organ-organ tubuh selama kita beristirahat.
Ditambahkan olehnya, yang menentukan pertambahan lemak di tubuh adalah jumlah total asupan kalori yang dibagi dalam tiga kali waktu makan.
"Kebutuhan kalori kita rata-rata adalah 2.000, yang dibagi tiga kali. Terserah kita mau perbanyak kalori pada saat sarapan, makan siang, atau makan malam. Yang penting adalah komposisi gizinya seimbang. Ada karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral," katanya.
Ia juga tidak menganjurkan proses penurunan berat badan hanya dengan mengonsumsi buah dan sayuran. "Karbohidrat harus tetap dikonsumsi, tetapi jumlahnya dibatasi. Kalau kita puasa makan karbohidrat, nanti begitu makan karbohidrat lagi tubuh akan menyerapnya dalam jumlah sangat banyak sehingga berat badan naik lagi," ujarnya.
Diet sehat, menurut dia, adalah diet yang memerhatikan komposisi gizi seimbang. "Makanlah seperti biasa, dengan pembatasan jumlah kalori. Kemudian bakarlah lemak dengan olahraga. Bila konsisten, berat badan pasti berkurang," ujarnya.
Bila kita tidur dengan keadaan perut kosong, penyerapan makanan di pagi hari akan lebih tinggi sehingga kalori yang masuk akan langsung disimpan. "Jadi, hasilnya sama saja, tidak makan malam pun tidak bikin kurus," kata dr Inge Permadhi, SpGK dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Indonesia di Jakarta, Selasa (10/5/2011).
Ia mengatakan, saat malam hari metabolisme tubuh memang menurun, tetapi tubuh tetap membutuhkan energi untuk aktivitas organ-organ tubuh selama kita beristirahat.
Ditambahkan olehnya, yang menentukan pertambahan lemak di tubuh adalah jumlah total asupan kalori yang dibagi dalam tiga kali waktu makan.
"Kebutuhan kalori kita rata-rata adalah 2.000, yang dibagi tiga kali. Terserah kita mau perbanyak kalori pada saat sarapan, makan siang, atau makan malam. Yang penting adalah komposisi gizinya seimbang. Ada karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral," katanya.
Ia juga tidak menganjurkan proses penurunan berat badan hanya dengan mengonsumsi buah dan sayuran. "Karbohidrat harus tetap dikonsumsi, tetapi jumlahnya dibatasi. Kalau kita puasa makan karbohidrat, nanti begitu makan karbohidrat lagi tubuh akan menyerapnya dalam jumlah sangat banyak sehingga berat badan naik lagi," ujarnya.
Diet sehat, menurut dia, adalah diet yang memerhatikan komposisi gizi seimbang. "Makanlah seperti biasa, dengan pembatasan jumlah kalori. Kemudian bakarlah lemak dengan olahraga. Bila konsisten, berat badan pasti berkurang," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar